Friday, September 9, 2016

Filipina Berniat Klaim Kelapa Kopyor Pati



PATI - Isu klaim kepemilikan kelapa kopyor genjah asli Pati oleh Filipina menjadi sorotan Kementerian Pertanian (Kementan). Kepala Sub Bidang (Kasubid) Kelapa dan Palma pada Dirjen Perkebunan Kementan, Unggul Ametung, bahkan mendesak agar kelapa kopyor genjah segera dipatenkan.
“Kita harus cepat-cepat melindungi hak paten kelapa kopyor asal Pati karena komoditas ini akan diklaim Filipina," ujar Unggul, kemarin, saat meninjau Sentra Kopyor di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.
Ia juga mengatakan bahwa sesuai UU Nomor 15 tahun 2001 tentang Merek, pengajuan hak paten harus dimulai dari Indikasi Geografis (IG). Ia menerangkan, secara hukum IG merupakan indikasi yang dapat menerangkan dengan jelas bahwa suatu produk berasal dari suatu kawasan atau wilayah tertentu suatu negara.
“IG akan mengindikasikan apakah komoditas ini memiliki kualitas dan reputasi serta sifat-sifat lainnya yang secara mendasar terkait erat dengan asal geografisnya”, imbuhnya.
Pria penggemar batik ini pun mendesak kelompok tani setempat untuk berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan di tingkat kabupaten agar mendaftarkan diri ke Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) pada Kementerian Hukum dan HAM. “Pada intinya kami mendorong agar kelapa kopyor genjah ini segera mendapatkan hak paten sebelum diklaim negara lain," terangnya.
Setelah produk tersebut mendapatkan hak paten asli Pati, pihaknya mempersilahkan jika buah ini hendak dikembangkan ke daerah lain. Apalagi selama ini daerah Lampung, Kaltim bahkan Manado banyak yang membeli bibit kelapa kopyor dari wilayah ini.
"Pencantuman produk asli Pati sangat penting karena kopyor yang saat ini diproduksi besar-besaran oleh Filipina ternyata berasal dari Manado," jelasnya.
Kepala Balai Penelitian Tanaman Palma Manado, Ismail Maskromo, yang juga hadir dalam kegiatan ini, membenarkan keterangan Unggul. Menurutnya, kualitas buah yang dihasilkan dari Kabupaten Pati merupakan yang terbaik di Indonesia. 

SENTRA KOPYOR : Kasubid Kelapa dan Palma Lain Dirjen Perkebunan Kementan RI Unggul Ametung (paling kiri) dan Kepala Balai Penelitian Tanaman Palma Manado, Ismail Maskromo, saat meninjau Sentra Kelapa Kopyor di Desa Sambiroto Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, kemarin.

Ismail mengakui, kelapa kopyor Pati dikenal cepat berbuah dan memiliki hasil yang lebih banyak. Selain itu, lanjutnya, harga jual kelapa kopyor genjah juga amat menjanjikan. Harga dari petani per buahnya Rp 10 ribu untuk ukuran kecil, dan untuk ukuran paling besar pada bulan Ramadhan harganya bisa mencapai Rp 40 ribu.
“Kalau di daerah lain buahnya kebanyakan jenis kelapa dalam,” tutur pria penyuka batu akik ini.  Jenis kelapa ini diakuinya bisa mencapai umur ratusan tahun, berbuah lebat, ukurannya besar-besar, namun baru bisa mulai berbuah pada umur 8 sampai 10 tahun.
Jenis kopyor genjah yang banyak dijumpai di Pati justru punya karakter yang berbeda. Menurut Ismail, kopyor dari daerah ini lebih lebat dan bisa mulai berbuah pada umur 4 sampai 5 tahun. Prosentase kopyor dalam tiap tandan kelapa juga di atas 50%. Karenanya, benih kelapa kopyor genjah asal Pati menjadi alternatif menarik untuk dikembangkan.
Apalagi menurut Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Pati, Silvinus Sibabhoka, sejak tahun 1960-an kelapa kopyor ini sudah banyak dikembangkan penduduk. Hingga sekarang, jelas Silvinus, kelapa kopyor genjah hampir ada di semua pekarangan dan kebun sekitar rumah penduduk di beberapa kecamatan di Kabupaten Pati.
Luas tanam kelapa kopyor di Kabupaten Pati, menurutnya, mencapai 378,09 hektar. Tiga kecamatan yang memiliki areal tanaman terluas yaitu Dukuhseti, Tayu, dan Margoyoso.
“Mengingat potensinya yang cukup menjanjikan, desakan untuk memfasilitasi pendaftaran HAKI tentunya akan segera kami tindaklanjuti”, pungkasnya.


Kelompok V :
·      Erwin Dwisusanto, S.Sos (Humas Pemkab Kudus)
·      Fithri Nugrahani S., S.Sos, M.Si (Humas Setda Pati)
·      Baiq Diah Aprina W., S.Sos (Kantor Penghubung Pemda NTB di Jakarta)
·      R. Yanti Ruchiyati, S.I.Kom (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI)

2 comments:

  1. Apa perbedaan kopyor genjah dengan kopyor lainnya?

    ReplyDelete
  2. Kurang tanggal, tambahkan masa tanam berbeda, keistimewaan,

    ReplyDelete