Friday, September 9, 2016

Kuliner Kerbau Khas Kudus, Maknyuuss !

Nasi pindang kerbau saat disajikan. (dok. Humas Kudus)
Siapa tak kenal dengan kota Kudus. Kota dengan wilayah terkecil di Jawa Tengah ini memiliki  beberapa sebutan. Sebagian menyebutnya dengan kota kretek, sebagian lagi mengenalnya sebagai kota tujuan wisata reliji. Namun belum banyak yang mengenal kuliner khasnya, yaitu olahan berbahan dasar daging kerbau, yang memang hanya bisa ditemukan di Kudus.

Jika kita berjalan-jalan berkeliling di seputar pusat kota Kudus saat malam, akan banyak ditemukan warung ataupun rumah makan yang menyediakannya. Entah itu sate kerbau, soto kerbau maupun pindang kerbau.
Olahan daging kerbau ini memang terasa khas sekali. Terutama dari rasa dan teksturnya. Daging kerbau relatif lebih terasa manis dibanding daging sapi. Teksturnya pun lebih liat. Itu pula yang membuatnya harus mendapatkan ‘penanganan khusus’ sebelum bisa dinikmati.

Misalnya saja untuk sate kerbau, dagingnya harus di pukul-pukul terlebih dahulu untuk melunakkannya, sekaligus agar bumbunya lebih meresap. Cara menyajikannya pun berbeda. Daging yang sudah dilunakkan, dikepal kecil-kecil dan barulah ditusuk dengan bilah bambu. Setelah itu baru dibakar dan disajikan dengan bumbu kacang yang encer. Untuk rasanya, jangan ditanya. Lembut dan terasa manis di lidah.

Lain lagi dengan sotonya. Soto kerbau sudah terlihat berbeda sejak pertama kali disajikan. Mangkuknya yang kecil membuatnya terlihat lebih ekslusif dan tentunya ‘menantang’ kita untuk kembali memesannya. Kuahnya yang panas, ditambah daging dengan rasa rempah yang khas susul menyusul meluncur dari ujung lidah kita. Uahhh...sedap sekali.

Namun bagi saya, yang istimewa adalah nasi pindang kerbaunya. Jika kita memesan nasi pindang, maka secara otomatis penjualnya akan menawarkan dua pilihan: pindang kerbau atau pindang ayam. Tentu saja saya lebih menyarankan untuk memilih nasi pindang kerbau. Bukan karena nasi pindang ayamnya tidak enak, tapi karena nasi pindang kerbau lebih relevan. Ini kan artikel tentang daging kerbau, bukan daging ayam, heheh.

Rasanya sendiri mirip-mirip dengan rawon, namun lebih ‘soft’. Daging kerbaunya dipotong-potong biasa saja sehingga tekturnya sangat terasa di lidah. Kuahnya kental dan lezat. Yang unik, terdapat daun salam yang lazim akan kita temukan di kuahnya. Jangan kuatir, daun tersebut juga bisa kita santap. Rasanya mantap. Bagi para penyuka kuliner ‘panas’, sajian ini sangat recommended !

Kelompok V :
·      Erwin Dwisusanto, S.Sos (Humas Pemkab Kudus)
·      Fithri Nugrahani S., S.Sos, M.Si (Humas Setda Pati)
·      Baiq Diah Aprina W., S.Sos (Kantor Penghubung Pemda NTB di Jakarta)
·      R. Yanti Ruchiyati, S.I.Kom (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI)


No comments:

Post a Comment