Monday, September 12, 2016


Judul :
“Bagaimana media koran online Radar Banyumas.co.id dan suara merdeka.com memframing berita longsor yang terjadi di Desa Asinan Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara pada hari Kamis tanggal 8 September 2016”
Penulis : Yoga Setia dan Yus Milawati

ABSTRAK
Penelitan ini berupaya menjelaskan bagaimana pembingkaian (framing) mengenai longsor Desa Asinan Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara yang terjadi pada hari Kamis tanggal 8 September 2016 . Dua koran online sasaran penelitan yaitu koran online Radar Banyumas.co.id dan suara merdeka.com. Penelitian ini menggunakan metode analisis framing model Robert M. Entman. Penelitian dilakukan dengan mengamati teks media menggunakan perangkat framing Entman : Define Problems (Pendefinisian Masalah), Diagnose Causes (Memperkirakan Masalah atau Sumber Masalah), Make Moral Judgement (Membuat keputusan moral), Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian masalah). Hasil analisis framing terhadap teks berita memperlihatkan kedua surat kabar berbeda dalam membingkai pemberitaan mengenai longsor Desa Asinan Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara. Dari isi berita suara merdeka.com lebih faktual dalam menyajikan berita yang terjadi di lokasi kejadian longsor. Ditonjolkan peran gotong royong warga yang bahu membahu mengatasi longsor yang terjadi tanpa menunggu reaksi cepat dari pemerintah. Dan dengan tegas memberitakan longsor disebabkan karena hujan yang sangat deras disertai angin ribut. Koran online Radar Banyumas.co.id tidak memberitakan hujan disertai angin ribut, koran ini lebih menonjolkan pemerintah yang cepat bertindak dalam menanggulangi bencana tanah longsor yang terjadi sehingga menghilangkan peran warga yang bergotong royong dalam mengatasi longsor.
Kata kunci : longsor Desa Asinan Banjarnegara, framing berita



PENDAHULUAN
Media massa sebagai sarana penyampai informasi menyajikan berita-berita faktual dan aktual kepada khalayak. Media memberikan informasi terbaru setiap hari untuk memenuhi kebutuhan informasi. Melihat begitu pentingnya peran media, media dapat menjelma menjadi alat atau sumber kekuasaan. Karena dalam pengaruh berita yang disajikan, media massa dapat membangun control sosial yang ada di masyarakat. Baik dalam mengubah opini atau pandangan seseorang, mengubah sikap dan perilaku, membangun kepercayaan, bahkan mengubah paradigma kehidupan masyarakat.
Setiap media, memiliki frame berita masing-masing pada penulisan beritanya. Yang nantinya akan berpengaruh terhadap arah pemberitaan. Media memiliki dampak yang luas bagi setiap pemberitaannya.
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap berita longsor Desa Asinan Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara yang terjadi pada hari Kamis tanggal 8 September 2016. Penulis mencoba menggali konstruksi pemberitaan tersebut dengan konsep framing. Penulis tertarik untuk melihat dan membandingkan berita tersebut melalui frame yang dipakai masing-masing koran online Radar Banyumas.co.id dan Suara Merdeka.com. Dengan membandingkan framing kedua media tersebut, penulis akan menemukan konsep framing yang digunakan masing-masing media dalam mengemas berita yang mereka sajikan.

LANDASAN TEORI
Komunikasi Massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 2008).
Media online yaitu website/situs yang difungsikan sebagai media komunikasi elektronik yang tidak terikat ruang dan waktu dengan tujuan untuk memberikan informasi aktual yang dapat diakses oleh publik secara in real time. (Vini Winarti Halim, 2006)
Berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta menarik minat khalayak pendengar atau pembaca (Menurut Paul De Massenner)
Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yangdiambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa ke mana berita tersebut (Nugroho, Eriyanto, Surdiasis, 1999:21)

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode analisis framing model Robert M. Entman. Penelitian dilakukan dengan mengamati teks media menggunakan prangkat framing Entman : Define Problems (Pendefinisian Masalah), Diagnose Causes (Memperkirakan Masalah atau Sumber Masalah), Make Moral Judgement (Membuat keputusan moral), Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian masalah).

PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISA
PERANGKAT FRAMING ROBERT M. ENTMAN
NO
VARIABEL
RADAR BANYUMAS.CO.ID
SUARA MERDEKA.COM
1
JUDUL
Desa Asinan Kecamatan Kalibening Banjarnegara Longsor, Akses Desa Tertutup

Longsor dan Angin Ribut Diwaspadai

2
LEAD
Derasnya hujan yang terjadi di Banjarnegara wilayah atas membuat tebing setinggi 30 meter di Desa Asinan Kecamatan Kalibening longsor.

Masyarakat di daerah rawan bencana diminta mewaspadai potensi bencana alam yang mulai menyapa di awal musim hujan.

3
DIFENE PROBLEMS
Tebing Longsor  di Desa Asinan Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara menyebabkan Jalan putus

Tebing Longsor  di Desa Asinan Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara menyebabkan Jalan putus

4
DIAGNOSE CAUSES
1.     Akibat hujan deras
2.     Daerah rawan bencana

1.     Akibat hujan deras
2.     Daerah rawan bencana
      Angin ribut

5
MAKE MORAL JUDGEMENT
Pemerintah cepat bertindak untuk mengatasi longsor

Warga bekerja gotong royong bersama TNI, BPPD

6
TREATMENT REKOMENDATION
1.      Memasang  karung  plastik untuk menjaga tebing supaya tidak terjadi longsor susulan
2.      Agar Masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap  bencana alam dan segera mengungsi ke daerah aman

Kewaspadaan terhadap bencana alam perlu ditingkatan



Konstruksi pemberitaan longsor desa asinan kecamatan kalibening kabupaten banjarnegara di Koran online Radar Banyumas.co.id dan suara merdeka.com pada hari kamis tanggal 8 september 2016 adalah koran radar banyumas.co.id lebih menonjolkan  peran pemerintah dalam menanggulangi longsor yang terjadi dengan seleksi isu, tidak semua fakta dan peristiwa ditampilkan, wartawan lebih memillih menonjolkan hujan sebagai penyebab longsor, wartawan juga lebih memilih menonjolkan peran pemerintah dalam menanggulangi bencana longsor ini padahal pada kenyataannya dilapangan warga lebih berperan dalam menyelesaikan masalah longsor ini walaupun hanya dengan menggunakan alat alat yang sederhana. Dalam hal kecepatan menampilkan berita Koran ini lebih actual dalam menyampaikan berita.
Sedangkan Koran online suara merdeka.com dalam menampilkan berita longsor lebih dari sisi penonjolan isu yang penulisannya berdasarkan fakta yang ada dan menampilakan berita sesuai dengan yang terjadi didaerah bencana longsor walaupun media ini agak sedikit terlambat dalam menyajikan berita dibandingkan Koran online Radar Banyumas.co.id.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan atas pembingkaian mengenai longsor Desa Asinan Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara yang terjadi pada hari Kamis tanggal 8 September 2016, penulis dapat merumuskan  kesimpulan bahwa ada perbedaan frame antara koran online Radar Banyumas.co.id dan Suara Merdeka.com. Dari perbedaan tersebut, terlihat bahwa masing-masing media memiliki cara pandang sendiri terhadap suatu peristiwa. Koran online Radar Banyumas.co.id memberikan perhatian yang besar terhadap pemerintah. Melalui beritanya, koran online Radar Banyumas.co.id bermaksud menunjukkan kepedulian pemerintah sangat besar dan kecepatan pemerintah dalam mengatasi bencana longsor. Suara merdeka.com dalam memberikan bencana ini dalam posisi netral. Dengan tidak melakukan penonjolan atas isi beritanya. Dari perbedaan frame kedua media tersebut menunjukkan bahwa dalam memandang suatu kasus, media memiliki cara pandangnya sendiri. Meskipun beritanya sama, media mengemasnya secara berbeda berdasarkan sudut pandang mereka. Framing dibentuk untuk menegaskan kepada khalayak, pada posisi mana mereka berada.

Daftar Pustaka
Eriyanto, “Analisis Framing (Konstruksi, Ideologi, dan Polotik Media)”, 2002.



No comments:

Post a Comment