Monday, September 12, 2016

riana dan devi


Jurnal Komunikasi - ISKI





KONSTRUKSI MEDIA ONLINE MENGENAI PEMBERITAAN PRO KONTRA TRANSPORTASI ONLINE DI DETIK.COM DAN TEMPO.CO.ID


Riana Riskinandini, Belinda Devi Larasati Siswanto
Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika,
Email:riana.riskinandini@gmail.com
Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Email  belindadevi@yahoo.co.id


Abstrak: Teknologi yang semakin berkembang membawa transformasi bagi media. Mulai dari media konvensional, sampai dengan media digital membawa dampak bagi perubahan sosial di masyarakat. Munculnya media online sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terlebih karena sifatnya yang muda dalam diakses dan informasi yang selalu baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana suatu media membingkai dan merekonstruksi realitas berita mengenai pro dan kontra transportasi online di detik.com dan tempo.co.id. Analisis yang digunakan dalampenelitian ini adalah analisis framing milik Robert Entman yang berfokus pada bagaimana mendefinisikan suatu masalah, apa atau siapa penyebab masalah, keputusan moral apa yang terdapat dalam berita tersebut dan apa penyelesaian yang ditawarkan oleh wartawan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam mengonstruksi dan membingkai pro kontra transportasi online baik detik.com dan tempo.co.id memiliki kesan yang berbeda. Dimana detik.com cenderung netral bahwa dalam keputusannya Kominfo membantu pelaku transportasi online dalam mengurus perizinannya, sementara Tempo.co.id cenderung negative dalam pemberitaannya karena menilai Kominfo tidak melakukan upaya dalam mengatasi pro kontra ini.

Kata Kunci : Media Online, Analisis Framing Robert Entman, Transportasi Online

PENDAHULUAN
            Informasi yang aktual, akurat dan menarik menjadi kebutuhan masyarakat saat ini. Kecepatan berita menjadi sesuatu yang sangat penting, bagi tersedianya informasi di masyarakat.
Informasi saat ini tidak serta merta di dapat dari media cetak dan televisi, namun yang paling mudah diakses adalah dengan menggunakan media online. Dengan koneksi internet, akses dalam membuka media online dapat kapan saja dan dimana saja terpenuhi.
            Situs detik.com merupakan media online pertama muncul di Indonesia. Berdasarkan Alexa.com (Februari 2015), detik.com dan tempo.co.id menduduki 10 (sepuluh) situs berita paling populer di Indonesia. Detik.com menduduki peringkat pertama, sementara tempo.co.id menduduki peringkat ke 10 (sepuluh).
            Seperti halnya media online yang keberadaannya sangat dibutuhkan, transportasi online pun demikian. Sampai saat ini, layanan transportasi online kian bermunculan mengingat mobilitas masyarakat yang kian tinggi. Dengan layanan transportasi online, pengguna transportasi online dapat meningkatkan kemudahan dalam mengakses transportasi umum dibandingkan metode konvensional. Yang menjadi permasalahan adalah mengenai perizinan yang tidak memenuhi persyaratan transportasi resmi dari pemerintah.
            Pemerintah melarang transportasi online karena melanggar UU Nomor 22/2009 Tentang Lalu-lintas Angkutan Jalan. Rinciannya, dalam Pasal 139 Ayat 4 UU Nomor 22/2009, perusahaan transportasinya tidak berbadan hukum, Pasal 173 Ayat 1 menyatakan tidak memiliki izin penyelenggaraan angkutan, Pasal 53 Ayat 1 tidak melakukan pengujian kendaraan, Pasal 23 Ayat 3 tidak menggunakan tanda nomor tanda kendaraan umum dan Pasal 77 pengemudi tidak memiliki sim A umum. Maka pemerintah menghimbau kepada badan usaha portal transportasi online harus bekerja sama dengan badan usaha transportasi umum yang terdaftar.
            Dalam media, penulisan dikonstruksikan dari fakta. Namun, terkadang fakta tidak lagi menjadi suatu jal yang penting, ketika latar belakang media menjadi hal yang utama. Artinya bahwa sebelum memuat suatu berita, berita tersebut sudah diolah sesuai dengan kepentingan media. Detik.com dan tempo.co.id adalah dua situs berita yang aktif dalam memberitakan isu isu yang terbaru. Dalam mengemas berita, kedua situs tersebut memiliki konsep yang berbeda dalam membingkai sebuah peristiwa. Kedua situs tersebut memiliki jaringan yang cukup kuat dalam media, dimana detik.com berada di bawah Chairil Tanjung yang juga, sementara tempo.co.id berada di bawah Bambang Harymurti.
            Penelitian ini disusun dengan harapan bermanfaat bagi pengembangan keilmuan komunikasi khususnya komunikasi massa yang terkait dengan analisis framing Entman. Selain itu juga harapan kepada para praktisi khususnya kepada wartawan dalam membingkai sebuah media. Yang tak kalah penting bagi media terkait dalam mempublish pemberitaan sesuai kode etik jurnalistik.

KERANGKA TEORI
            Media Online didefinisikan sebagai jaringan luas computer yang dengan perizinan dapat saling berkoneksi antara satu dengan yang lainnya untuk menyebarluaskan dan membagikan digital files, serta memperpendek jarak antar Negara. Tidak seperti radio dan televisi yang disiarkan di satu lokasi untuk diterima di daerah sekitarnya, internet mampu mengkoneksikan antara satu komputer dengan komputer lain sekaligus sebagai broadcaster dan receiver (Oetomo 2001:51). Online news memang masih memiliki keterkaitan dengan koran cetak tradisional (teks dan foto), tetapi online news juga memiliki potensi untuk memanfaatkan berbagai fitur baru dari dunia pencapuran komunikasi media digital ; audio, video, animasi dan user control (Craig 2005:4-5). Kelebihan dari online news ini adalah beritanya yang selalu diperbaharui secara berkelanjutan, memiliki interaktivitas, hypertext dan multimedia (Craig 2005:5).
            Untuk membingkai dan mengkonstruksikan realitas berita yang ada. Digunakan analisis framing milik Robert Entman. Framing Entman ditekankan bagaimana menggambarkan pada suatu proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media yang terbagi menjadi empat elemen, yaitu; Define Problems (pendefinisian masalah), yaitu bagaimana suatu peristiwa dilihat sebagai apa, Diagnose Causes (memperkirakan penyebab masalah, memperkirakan  masalah atau sumber dari masalah), Make Moral Judgement (membuat plihan moral, nilai moral apa yang ingin disajikan dalam berita), Treatment Recommendation (menekankan penyelesaian, apa yang ingin ditawarkan untuk mengatasi konflik tersebut) (Eryanto,2002:223).

METODE PENELITIAN
            Penelitian menggunakan jenis Kualitatif dengan pola deskriptif yakni pemaparan atas data atau uraian dan penafsiran terhadap pembingkaian berita hasil konstruksi suatu berita. Dalam penelitian ini, model analisis framing Robert Entman digunakan agar dapat memberikan definisi, penjelasan, evaluasi dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa yang ada. Objek penelitian ini adalah teks berita mengenai keberadaan transportasi online di media Tempo.co.id dan Detik.com pada tanggal 15 Maret 2016. Sumber Data dalam penelitian ini didapat dari data primer yaitu dokumentasi teks berita Kontroversi keberadaan transportasi online di Tempo.co.id dan Detik.com pada tanggal25 Maret 2016. Sedangkan data sekunder didapat dari internet, jurnal dan tesis yang dijadikan bahan acuan dalam penulisan ini (Sugiyono,2010 : 308).
            Teknik analisis data dilakukan dengan mengolah dan menjabarkan dalam bentuk unit-unit tertentu dengan framing Robert Entman. Menurut Sobur (2006;163) mengatakan bahwa dua faktor dari framing tersebut dapat membuat framing berita menjadi lebih tajam melalui proses seleksi yang layak ditampilkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
            Berdasarkan penelitian mengenai Konstruksi Media Online Mengenai Pemberitaan Pro Kontra Transportasi Online di Detik.com dan Tempo.co.id dengan menggunakan analisis framing Robert Entman, dihasilkan penjelasan dalam tabel seperti berikut ini ;

Frame
Detik.com
Tempo.co.id
Judul
Menkominfo Akan Bantu Perizinan Uber dan GrabCar Supaya Tetap Jalan
Rudiantara Serahkan Penanganan Uber dan GrabCar kepada Jonan

Lead
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan dirinya akan membantu proses perizinan aplikasi transportasi berbasis online. Dia ingin layanan transportasi online itu diwadahi dalam bentuk koperasi agar tetap bisa berjalan.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan tak akan menutup layanan angkutan berbasis aplikasi seperti ojek online. "Dari sisi Kominfo tidak terlalu relevan. Untuk masalah regulasi ada di Kementerian Perhubungan atau Dinas Perhubungan," ucapnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 Maret 2016.
Define Problem
mewadahi kendaraan kendaraan pribadi yang berbasis online dan pengemudi konvensional merasa adil.
-          Permasalahan Perizinan Uber dan Grab
-          Pro Kontra agar aplikasi transportasi online ditutup
Diagnose Cause
Perizinan transportasi berbasis online 
Perizinan transportasi berbasis online
Make Moral Judgement
Mencari regulasi yang tepat bagi transportasi online
aplikasi itu dibuat untuk memudahkan masyarakat agar lebih efisien dalam memanfaatkan layanan transportasi
Treatment Recomendation
Membantu secepatnya utk proses perizinan yg dikoordinasikan dgn Dinas Perhubungan DKI
-          ada aturan tentang perizinan e-commerce startup yang tidak memerlukan izin, dipersilakan untuk memulai
-          Kominfo mendorong agar aplikasi itu berkembang dan efisien penggunaannya. Fokus Kominfo antara lain pada perlindungan konsumen.
Data diolah oleh ; Peneliti berdasarkan analisis framing Robert Entman

Berawal dari ribuan supir taksi konvensional yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta melakukan demo besar-besaran yang menyebabkan ruas jalan protokol macet parah, ironisnya sampai menimbulkan korban. Mereka menuntut agar pemerintah menertibkan angkutan umum (motor dan mobil) berbasis online, serta menegakan peraturan yang berlaku.
            Situs detik.com dan tempo.co.id dalam membingkai pemberitaan seputar konflik pro dan kontra memiliki pengemasan yang berbeda. Berita yang dimuat detik.com tanggal 15 Maret 2016 dengan judul “Menkominfo akan bantu perizinan Uber dan Grabcar supaya tetap jalan”, memiliki kecenderungan positif.  Teks berita dan kutipan yang diangkat  oleh detik.com memperlihatkan kepada pembaca bahwa Kominfo sebagai pemerintah telah melakukan upaya dalam mengatasi konflik ini.
Kutipan menteri Rudiantara yang positif dimuat oleh detik.com seperti: “Izin dalam bentuk koperasinya, untuk mewadahi yang memiliki kendaraan-kendaraan pribadinya. Dan ini sudah dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan DKI. Semua berusaha supaya ini semua bisa jalan dan pengemudi konvensional juga merasa ini fair," kutipan lainnya: "Percepatan proses perizinan, karena rupanya izinnya sedang diproses di unit-unit tertentu. Saya menteri ikut turun tangan untuk selesaikan masalah ini,". Detik.com juga membingkai berita ini dengan memberikan kesan bahwa pemerintah dalam hal ini Kominfo segera mengambil putusan dalam berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
            Berbeda halnya dengan tempo.co.id yang dalam pengemasan berita cenderung negatif. Judul berita yang dimuat tanggal 14 Maret 2016 yaitu “Rudiantara Serahkan Penanganan Uber dan GrabCar kepada Jonan”. Dari judul terlihat bahwa tempo.co.id membingkainya seolah-olah Kominfo menyerahkan segala urusan permasalahan ini kepada Kementerian Perhubungan. Mengindikasikan bahwa Kominfo tidak melakukan upaya apapun dalam mengatasi konflik.
            Kecenderungan negatif lainnya terlihat dari kutipan yang dimuat oleh tempo.co.id seperti ucapan menteri Rudiantara, "Dari sisi Kominfo tidak terlalu relevan. Untuk masalah regulasi ada di Kementerian Perhubungan atau Dinas Perhubungan”. Meskipun dalam badan berita ada juga pemberitaan yang positif, namun dengan menempatkan judul dan lead berita dengan pemberitaan yang negatif, Kominfo bisa mendapatkan pencitraan yang negatif dari pembaca. Selain itu foto yang dimuat dalam berita ini cenderung negatif dengan memperlihatkan sekelompok supir taksi konvensional yang melakukan demo dengan membawa spanduk dengan kata kata yang memojokan pemerintah. Lain halnya dengan detik.com yang mengangkat foto Menteri Rudiantara yang sedang tersenyum.

KESIMPULAN
            Penelitian dengan judul “Konstruksi Media Online Mengenai Pemberitaan Pro Kontra Transportasi Online di Detik.com dan Tempo.co.id” menyimpulkan bahwa:
1.      Detik.com dalam menyampaikan berita pro kontra transportasi online menimbulkan kesan positif bahwa Kominfo mengambil putusan untuk membantu proses perizinan transportasi online. Dalam pemberitaan juga disebutkan bahwa Kominfo menawarkan solusi kepada transportasi online agar diwadahi dalam bentuk koperasi agar tetap bisa berjalan. Detik.com memaparkan secara realistis setiap berita sehingga apa yang tersaji mengenai pro kontra tersebut lebih cepat dipahami pembaca.
2.      Sedangkan pada tempo.co.id, dari judul dan lead berita yang disampaikan kecenderungannya negatif. Dalam pemberitaannya Kominfo dinilai tidak memberikan upaya apapun dengan menyerahkan semua penanganan masalah kepada Kementerian Perhubungan. Dalam memaparkan berita terkait pro kontra transportasi online tempo.co.id lebih fokus pada masalah dibandingkan penyelesaiannya.

SARAN
1.      Detik.com dan tempo.co.id memiliki pola yang berbeda dalam mengkonstruksi berita, meskipun dalam isu yang sama pendangan kedua situs tersebut berbeda. Setiap media memiliki hak dalam menyampaikan suatu isu, namun setiap media harus memberikan informasi yang jelas dan informatif kepada masyarakat agar dapat dipahami. Baik detik.com dan tempo.co.id arus memperhatikan kaidah penulisan agar informasi yang diberikan kepada masyarakat mampu dipahami dengan jelas.
2.      Detik.com dan tempo.co.id diharapkan lebih berimbang dalam menyajikan berita agar berita tersebut tidak menimbulkan keberpihakan pada pihak-pihak tertentu, serta tidak membentuk persepsi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Alexa.com. 2015. 10 situs berita paling popular.Online. Tersedia pada (http://www.romelteamedia.com/2015/02/top-10-situs-berita-paling-populer.html). Diakses 11/09/2016.
Ana Maria Sarmento, Mondry dan Carmia Diahloka. 2015. Analisis Framing Robert Entman pada Pemberitaan Konflik KPK VS POLRI di Vivanews.co.id dan Detik.com. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
 Tempo.co.id. 2016. Rudiantara serahkan penanganan uber dan grabcar kepada Jonan. Tersedia pada (https://m.tempo.co/read/news/2016/03/14/173753361/rudiantara-serahkan-penanganan-uber-dan-grabcar-kepada-jonan). Diakses 10/09/2016
 Detik.com. 2016. Menkominfo akan bantu perizinan uber dan grab supaya tetap jalan. Tersedia pada (http://news.detik.com/berita/3165600/menkominfo-akan-bantu-perizinan-uber-dan-grabcar-supaya-tetap-jalan). Diakses 10/09/2016

No comments:

Post a Comment