|
KONSTRUKSI MEDIA ONLINE MENGENAI PEMBERITAAN PRO KONTRA TRANSPORTASI ONLINE DI DETIK.COM DAN TEMPO.CO.ID
Direktorat Pengolahan dan
Penyediaan Informasi, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian
Komunikasi dan Informatika,
Email:riana.riskinandini@gmail.com
Biro Humas Sekretariat Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan
Email belindadevi@yahoo.co.id
Abstrak:
Teknologi yang semakin berkembang membawa transformasi bagi media. Mulai dari
media konvensional, sampai dengan media digital membawa dampak bagi perubahan
sosial di masyarakat. Munculnya media online
sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terlebih karena sifatnya yang muda
dalam diakses dan informasi yang selalu baru. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana suatu media membingkai dan merekonstruksi realitas berita
mengenai pro dan kontra transportasi online
di detik.com dan tempo.co.id. Analisis yang digunakan dalampenelitian ini
adalah analisis framing milik Robert
Entman yang berfokus pada bagaimana mendefinisikan suatu masalah, apa atau siapa
penyebab masalah, keputusan moral apa yang terdapat dalam berita tersebut dan
apa penyelesaian yang ditawarkan oleh wartawan. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa dalam mengonstruksi dan membingkai pro kontra transportasi online baik detik.com dan tempo.co.id
memiliki kesan yang berbeda. Dimana detik.com cenderung netral bahwa dalam
keputusannya Kominfo membantu pelaku transportasi online dalam mengurus perizinannya, sementara Tempo.co.id cenderung
negative dalam pemberitaannya karena menilai Kominfo tidak melakukan upaya
dalam mengatasi pro kontra ini.
Kata Kunci : Media Online, Analisis Framing Robert Entman, Transportasi Online
PENDAHULUAN
Informasi yang aktual, akurat dan
menarik menjadi kebutuhan masyarakat saat ini. Kecepatan berita menjadi sesuatu
yang sangat penting, bagi tersedianya informasi di masyarakat.
Informasi
saat ini tidak serta merta di dapat dari media cetak dan televisi, namun yang
paling mudah diakses adalah dengan menggunakan media online. Dengan koneksi internet, akses dalam membuka media online dapat kapan saja dan dimana saja
terpenuhi.
Situs detik.com merupakan media online pertama muncul di Indonesia.
Berdasarkan Alexa.com (Februari 2015), detik.com dan tempo.co.id menduduki 10
(sepuluh) situs berita paling populer di Indonesia. Detik.com menduduki
peringkat pertama, sementara tempo.co.id menduduki peringkat ke 10 (sepuluh).
Seperti halnya media online yang keberadaannya sangat
dibutuhkan, transportasi online pun
demikian. Sampai saat ini, layanan transportasi online kian bermunculan mengingat mobilitas masyarakat yang kian
tinggi. Dengan layanan transportasi online,
pengguna transportasi online dapat
meningkatkan kemudahan dalam mengakses transportasi umum dibandingkan metode
konvensional. Yang menjadi permasalahan adalah mengenai perizinan yang tidak
memenuhi persyaratan transportasi resmi dari pemerintah.
Pemerintah melarang transportasi online karena melanggar UU Nomor 22/2009
Tentang Lalu-lintas Angkutan Jalan. Rinciannya, dalam Pasal 139 Ayat 4 UU Nomor
22/2009, perusahaan transportasinya tidak berbadan hukum, Pasal 173 Ayat 1
menyatakan tidak memiliki izin penyelenggaraan angkutan, Pasal 53 Ayat 1 tidak
melakukan pengujian kendaraan, Pasal 23 Ayat 3 tidak menggunakan tanda nomor
tanda kendaraan umum dan Pasal 77 pengemudi tidak memiliki sim A umum. Maka
pemerintah menghimbau kepada badan usaha portal transportasi online harus bekerja sama dengan badan
usaha transportasi umum yang terdaftar.
Dalam media, penulisan
dikonstruksikan dari fakta. Namun, terkadang fakta tidak lagi menjadi suatu jal
yang penting, ketika latar belakang media menjadi hal yang utama. Artinya bahwa
sebelum memuat suatu berita, berita tersebut sudah diolah sesuai dengan
kepentingan media. Detik.com dan tempo.co.id adalah dua situs berita yang aktif
dalam memberitakan isu isu yang terbaru. Dalam mengemas berita, kedua situs
tersebut memiliki konsep yang berbeda dalam membingkai sebuah peristiwa. Kedua
situs tersebut memiliki jaringan yang cukup kuat dalam media, dimana detik.com
berada di bawah Chairil Tanjung yang juga, sementara tempo.co.id berada di
bawah Bambang Harymurti.
Penelitian ini disusun dengan
harapan bermanfaat bagi pengembangan keilmuan komunikasi khususnya komunikasi
massa yang terkait dengan analisis framing
Entman. Selain itu juga harapan kepada para praktisi khususnya kepada wartawan
dalam membingkai sebuah media. Yang tak kalah penting bagi media terkait dalam mempublish pemberitaan sesuai kode etik
jurnalistik.
KERANGKA TEORI
Media Online
didefinisikan sebagai jaringan luas computer yang dengan perizinan dapat saling
berkoneksi antara satu dengan yang lainnya untuk menyebarluaskan dan membagikan
digital files, serta memperpendek jarak antar Negara. Tidak seperti radio dan
televisi yang disiarkan di satu lokasi untuk diterima di daerah sekitarnya,
internet mampu mengkoneksikan antara satu komputer dengan komputer lain
sekaligus sebagai broadcaster dan receiver (Oetomo 2001:51). Online
news memang masih memiliki keterkaitan dengan koran cetak tradisional (teks
dan foto), tetapi online news juga
memiliki potensi untuk memanfaatkan berbagai fitur baru dari dunia pencapuran
komunikasi media digital ; audio, video, animasi dan user control (Craig 2005:4-5). Kelebihan dari online news ini adalah beritanya yang selalu diperbaharui secara
berkelanjutan, memiliki interaktivitas,
hypertext dan multimedia (Craig 2005:5).
Untuk membingkai dan
mengkonstruksikan realitas berita yang ada. Digunakan analisis framing milik Robert Entman. Framing Entman ditekankan bagaimana
menggambarkan pada suatu proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari
realitas oleh media yang terbagi menjadi empat elemen, yaitu; Define Problems (pendefinisian masalah),
yaitu bagaimana suatu peristiwa dilihat sebagai apa, Diagnose Causes (memperkirakan penyebab masalah, memperkirakan masalah atau sumber dari masalah), Make Moral Judgement (membuat plihan
moral, nilai moral apa yang ingin disajikan dalam berita), Treatment Recommendation (menekankan penyelesaian, apa yang ingin
ditawarkan untuk mengatasi konflik tersebut) (Eryanto,2002:223).
METODE PENELITIAN
Penelitian menggunakan jenis
Kualitatif dengan pola deskriptif yakni pemaparan atas data atau uraian dan
penafsiran terhadap pembingkaian berita hasil konstruksi suatu berita. Dalam
penelitian ini, model analisis framing
Robert Entman digunakan agar dapat memberikan definisi, penjelasan, evaluasi
dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk menekankan kerangka berpikir tertentu
terhadap peristiwa yang ada. Objek penelitian ini adalah teks berita mengenai keberadaan
transportasi online di media
Tempo.co.id dan Detik.com pada tanggal 15 Maret 2016. Sumber Data dalam
penelitian ini didapat dari data primer yaitu dokumentasi teks berita
Kontroversi keberadaan transportasi online
di Tempo.co.id dan Detik.com pada tanggal25 Maret 2016. Sedangkan data sekunder
didapat dari internet, jurnal dan tesis yang dijadikan bahan acuan dalam
penulisan ini (Sugiyono,2010 : 308).
Teknik analisis data dilakukan
dengan mengolah dan menjabarkan dalam bentuk unit-unit tertentu dengan framing Robert Entman. Menurut Sobur
(2006;163) mengatakan
bahwa dua faktor dari framing
tersebut dapat membuat framing berita
menjadi lebih tajam melalui proses seleksi yang layak ditampilkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian mengenai
Konstruksi Media Online Mengenai Pemberitaan Pro Kontra Transportasi Online di Detik.com dan Tempo.co.id
dengan menggunakan analisis framing
Robert Entman, dihasilkan penjelasan dalam tabel seperti berikut ini ;
Frame
|
Detik.com
|
Tempo.co.id
|
Judul
|
Menkominfo
Akan Bantu Perizinan Uber dan GrabCar Supaya Tetap Jalan
|
Rudiantara
Serahkan Penanganan Uber dan GrabCar kepada Jonan
|
Lead
|
Menteri
Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan dirinya akan membantu
proses perizinan aplikasi transportasi berbasis online. Dia ingin layanan
transportasi online itu diwadahi dalam bentuk koperasi agar tetap bisa berjalan.
|
Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan tak akan menutup layanan
angkutan berbasis aplikasi seperti ojek online. "Dari sisi Kominfo tidak
terlalu relevan. Untuk masalah regulasi ada di Kementerian Perhubungan atau
Dinas Perhubungan," ucapnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan,
Jakarta, Senin, 14 Maret 2016.
|
Define Problem
|
mewadahi kendaraan kendaraan pribadi yang berbasis online
dan pengemudi konvensional merasa adil.
|
-
Permasalahan
Perizinan Uber dan Grab
-
Pro Kontra
agar aplikasi transportasi online ditutup
|
Diagnose Cause
|
Perizinan
transportasi berbasis online
|
Perizinan
transportasi berbasis online
|
Make Moral Judgement
|
Mencari
regulasi yang tepat bagi transportasi online
|
aplikasi
itu dibuat untuk memudahkan masyarakat agar lebih efisien dalam memanfaatkan
layanan transportasi
|
Treatment Recomendation
|
Membantu
secepatnya utk proses perizinan yg dikoordinasikan dgn Dinas Perhubungan DKI
|
-
ada aturan
tentang perizinan e-commerce startup yang tidak memerlukan izin, dipersilakan
untuk memulai
-
Kominfo
mendorong agar aplikasi itu berkembang dan efisien penggunaannya. Fokus
Kominfo antara lain pada perlindungan konsumen.
|
Data diolah
oleh ; Peneliti berdasarkan analisis framing
Robert Entman
Berawal dari ribuan supir taksi konvensional
yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta melakukan
demo besar-besaran yang menyebabkan ruas jalan protokol macet parah, ironisnya
sampai menimbulkan korban. Mereka menuntut agar pemerintah menertibkan angkutan
umum (motor dan mobil) berbasis online,
serta menegakan peraturan yang berlaku.
Situs detik.com dan tempo.co.id
dalam membingkai pemberitaan seputar konflik pro dan kontra memiliki pengemasan
yang berbeda. Berita yang dimuat detik.com tanggal 15 Maret 2016 dengan judul
“Menkominfo akan bantu perizinan Uber dan Grabcar supaya tetap jalan”, memiliki
kecenderungan positif. Teks berita dan
kutipan yang diangkat oleh detik.com
memperlihatkan kepada pembaca bahwa Kominfo sebagai pemerintah telah melakukan
upaya dalam mengatasi konflik ini.
Kutipan menteri Rudiantara yang positif
dimuat oleh detik.com seperti: “Izin dalam bentuk koperasinya, untuk mewadahi
yang memiliki kendaraan-kendaraan pribadinya. Dan ini sudah dikoordinasikan
dengan Dinas Perhubungan DKI. Semua berusaha supaya ini semua bisa jalan dan
pengemudi konvensional juga merasa ini fair," kutipan lainnya: "Percepatan
proses perizinan, karena rupanya izinnya sedang diproses di unit-unit tertentu.
Saya menteri ikut turun tangan untuk selesaikan masalah ini,". Detik.com
juga membingkai berita ini dengan memberikan kesan bahwa pemerintah dalam hal
ini Kominfo segera mengambil putusan dalam berkoordinasi dengan Dinas
Perhubungan DKI Jakarta.
Berbeda halnya dengan tempo.co.id
yang dalam pengemasan berita cenderung negatif. Judul berita yang dimuat
tanggal 14 Maret 2016 yaitu “Rudiantara Serahkan Penanganan Uber dan GrabCar
kepada Jonan”. Dari judul terlihat bahwa tempo.co.id membingkainya seolah-olah
Kominfo menyerahkan segala urusan permasalahan ini kepada Kementerian
Perhubungan. Mengindikasikan bahwa Kominfo tidak melakukan upaya apapun dalam
mengatasi konflik.
Kecenderungan negatif lainnya
terlihat dari kutipan yang dimuat oleh tempo.co.id seperti ucapan menteri
Rudiantara, "Dari sisi Kominfo tidak terlalu relevan. Untuk masalah
regulasi ada di Kementerian Perhubungan atau Dinas Perhubungan”. Meskipun dalam
badan berita ada juga pemberitaan yang positif, namun dengan menempatkan judul
dan lead berita dengan pemberitaan yang negatif, Kominfo bisa mendapatkan
pencitraan yang negatif dari pembaca. Selain itu foto yang dimuat dalam berita
ini cenderung negatif dengan memperlihatkan sekelompok supir taksi konvensional
yang melakukan demo dengan membawa spanduk dengan kata kata yang memojokan
pemerintah. Lain halnya dengan detik.com yang mengangkat foto Menteri
Rudiantara yang sedang tersenyum.
KESIMPULAN
Penelitian dengan judul “Konstruksi
Media Online Mengenai Pemberitaan Pro
Kontra Transportasi Online di
Detik.com dan Tempo.co.id” menyimpulkan bahwa:
1. Detik.com dalam menyampaikan berita pro
kontra transportasi online
menimbulkan kesan positif bahwa Kominfo mengambil putusan untuk membantu proses
perizinan transportasi online. Dalam
pemberitaan juga disebutkan bahwa Kominfo menawarkan solusi kepada transportasi
online agar diwadahi dalam bentuk
koperasi agar tetap bisa berjalan. Detik.com memaparkan secara realistis setiap
berita sehingga apa yang tersaji mengenai pro kontra tersebut lebih cepat
dipahami pembaca.
2. Sedangkan pada tempo.co.id, dari judul dan
lead berita yang disampaikan kecenderungannya negatif. Dalam pemberitaannya
Kominfo dinilai tidak memberikan upaya apapun dengan menyerahkan semua
penanganan masalah kepada Kementerian Perhubungan. Dalam memaparkan berita
terkait pro kontra transportasi online
tempo.co.id lebih fokus pada masalah dibandingkan penyelesaiannya.
SARAN
1. Detik.com dan tempo.co.id memiliki pola yang
berbeda dalam mengkonstruksi berita, meskipun dalam isu yang sama pendangan
kedua situs tersebut berbeda. Setiap media memiliki hak dalam menyampaikan
suatu isu, namun setiap media harus memberikan informasi yang jelas dan informatif
kepada masyarakat agar dapat dipahami. Baik detik.com dan tempo.co.id arus
memperhatikan kaidah penulisan agar informasi yang diberikan kepada masyarakat
mampu dipahami dengan jelas.
2. Detik.com dan tempo.co.id diharapkan lebih
berimbang dalam menyajikan berita agar berita tersebut tidak menimbulkan
keberpihakan pada pihak-pihak tertentu, serta tidak membentuk persepsi
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Alexa.com. 2015. 10 situs berita
paling popular.Online. Tersedia pada
(http://www.romelteamedia.com/2015/02/top-10-situs-berita-paling-populer.html).
Diakses 11/09/2016.
Ana Maria Sarmento, Mondry dan
Carmia Diahloka. 2015. Analisis Framing
Robert Entman pada Pemberitaan Konflik KPK VS POLRI di Vivanews.co.id dan
Detik.com. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Tempo.co.id.
2016. Rudiantara serahkan penanganan uber dan grabcar kepada Jonan. Tersedia
pada (https://m.tempo.co/read/news/2016/03/14/173753361/rudiantara-serahkan-penanganan-uber-dan-grabcar-kepada-jonan).
Diakses 10/09/2016
Detik.com. 2016. Menkominfo akan bantu
perizinan uber dan grab supaya tetap jalan. Tersedia pada (http://news.detik.com/berita/3165600/menkominfo-akan-bantu-perizinan-uber-dan-grabcar-supaya-tetap-jalan).
Diakses 10/09/2016
No comments:
Post a Comment